*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini
Di
Agam ada Sungai Batang Agam. Di Aceh juga ada nama Agam, bukan nama sungai
tetapi nama Gunung Seulawah Agam. Lantas apakah ada hubungan nama sungai batang
di Sumatra Barat dengan gunung seulawah di Aceh? Kita lihat nanti. Nama Gunung Seulawah Agam
dijadikan sebagai nama pesawat pertama Republik Indonesia karena dananya
dikumpulkan dari penduduk Atjeh pada tahun 1948. Namun dalam nomor registernya yang
ditabalkan Presiden Soekarno hanya dicatat sebagai Seulawah RI-001. Lalu
mengapa tidak menyertakan nama Agam dalam pesawat sesuai nama gunung Seulawah
Agam?

berhenti di Atjeh. Pada tahun 1957 Presiden
Uni Soviet Nikita Kruschev memberikan hadiah pesawat kepada Presiden Soekarno.
Ketika pesawat itu mendarat kali pertama di Pangkalan Udara Halim (Tjililitan)
tanggal 10 Mei 1957, Presiden Soekarno langsung meninjau ke bandara dan spontan
memberi nama Dolok Martimbang. Semua orang yang hadir ‘molohok’. Dolok
Martimbang adalah nama sebuah gunung di Silindung (kabupaten Tapanoeli Utara).
Pesawat dengan nama lambung Dolok Martimbang ini menjadi pesawat pribadi ‘Air
Force One’ Presiden Soekarno. Seperti halnya pemilihan nama nama gunung
Seulawah, kali ini juga dengan nama Dolok (gunung) Martimbang. Mengapa?
Okelah,
nama gunung Seulawah sebagai nama pesawat sebagai suatu hal. Hal lainnya yang akan
dikaji dalam artikel ini adalah soal sejarah gunung Seulawah Agam sendieri.
Mengapa namanya Seulawah Agam? Yang juga penting lagi apakah nama Agam memiliki
kaitan dengan nama gunung di Atjeh dan nama sungai Sumatra Barat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.

sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Nama Seulawah Agam di Atjeh
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Pesawat Seulawah (Agam) dan
Pesawat Dolok Martimbang
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.