Sejarah

Sejarah Bahasa (151): Bahasa Ibanag Pulau Luzon di Utara Filipina; Apakah Terhubung Bahasa-Bahasa Penduduk Asli di Taiwan?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Ibanag (Ybanag atau Ibanak) adalah
suatu bahasa Austronesia yang dituturkan oleh suku Ibanag di Filipina (timur
laut provinsi Isabela dan Cagayan) yang juga fasih berbahasa Iloko, basantara
di Luzon utara. Nama Ibanag merupakan gabungan dari kata I, berarti
“orang”, dan bannag, berarti “sungai”.


Bahasa
ini mirip dengan Gaddang, Itawis, Atta, Yogad, Isneg, dan Malaweg. Di
Tuguegarao, sebelum orang Spanyol datang, bahasanya adalah Irraya (dialek
Gaddang yang hampir punah). Bangsa Spanyol memperkenalkan Ibanag ke kota dari
Lal-lo (sebelumnya kota Nueva Segovia) dan menjadikan bahasa tersebut sebagai
basantara di Filipina timur laut. Tetapi dengan didatangkannya penutur Iloko,
bahasa tersebut telah menjadi basantara umum di daerah itu sejak akhir abad
ke-20. Ibanag dari kota-kota di Cagayan utara, meliputi Abulog, Aparri,
Camalaniugan, Pamplona dan Lallo, cenderung mengganti lafal p menjadi f. Beberapa
kata masa sekarang seperti innafi (nasi), bavi (babi), afi (api), tercantum
dalam catatan-catatan Spanyol sebagai innafuy, bavuy, dan afuy.
(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Ibanag di utara
pulau Luzon Filipina? Seperti disebut di atas bahasa Ibanag dituturkan orang
Ibanag. Apakah kelompok populasi terhubung dengan bahasa-bahasa penduduk asli
di Taiwan? Lalu bagaimana sejarah bahasa Ibanag di utara pulau Luzon Filipina? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung
(pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis)
dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber
disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Bahasa Ibanag di Utara Pulau Luzon Filipina; Apakah Bahasa
Ibanag Terhubung Bahasa-Bahasa Penduduk Asli di Taiwan?

Bahasa Ibanag memiliki kedekatan dengan
bahasa-bahasa lain di Filipiina khususnya di pulau Luzon. Beberapa contoh kosa
kata elementer bahasa Ibanag ibu adalah yena dan ayah yema. Dalam bahasa Iloko
ibu adalah ina dan ayah adalah ama. Kosa kata Ibanag bergeser dengan menggantikan
huruf awal i dan a dengan ye (ye-na dan ye-ma). Lidah dalam bahasa Ibanag
adalah zila dan gigi adalah ngipan.


Dalam bahasa Batak di Sumatra ibu adalah ina dan ayah adalah ama. Untuk
lidah dalam bahasa Batak adalah dila (bandingkan dengan bahasa Ibanag zila) dan
gigi dalam bahasa Batak ipon (bandingkan dengan ngipan). Daftar kosa kata
Ibanag yang lain yang mirip bahasa Batak adalah vu (obuk=rambut); ulu (ulu=kepala);
matay (mate=mati); inum (inum-minum); dalan (dalan=jalan); dan sebagainya.

Kosa kata ibu=ina, ayah=ama,
gigi=ipon dan lidah-dila adalah kosa kata elementer dalam bahasa Batak tidak
ditemukan dalam bahasa-bahasa di Sumatra bagian selatan, pulau Jawa, India dan
semenanjung Malaya, Namun empat kosa kata tersebut ditemukan di pantai utara
Kalimantan, Sulawesi bagian utara, Maluku dan Filipina. Bagaimana bisa?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Apakah Bahasa Ibanag Terhubung Bahasa-Bahasa Penduduk
Asli di Taiwan? Teori Penyebaran Populasi Nusantara

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan
aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel
sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or
perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top