*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Sabakor juga disebut bahasa Buruwai. Bahasa Sabakor diituturkan di kampong Yarono,
distrik Buruwai kabupaten Kaimana dengan jumlah penutur 275 orang.
Kampong-kampong tetangga Yarono juga menggunakan bahasa Sabakor. Oleh karenanya
bahasa Sabkor juga disebut bahasa Buruwai. Bahasa ini tergolong bahasa Asmat–Kamoro.
Bahasa Sabakor berbeda dengan bahasa Kambrau, bahasa Baham dan bahasa Kowia.
Buruway adalah sebuah distrik di kabupaten
Kaimana, Papua Barat, Indonesia. Dengan kampung Kambala sebagai Ibu Kota
distriknya. Distrik Buruway terdiri
kampong-kampong Adi Jaya, Edor, Esania, Gaka, Guriasa, Hia, Kambala, Nusaulan, Tairi
dan Yarona. Pulau Adi adalah sebuah pulau yang terletak di
sebelah selatan Semenanjung Bomberai. Pulau Adi terletak di Laut Seram sebalah
barat dari Teluk Kaimana. Semenanjung ini dipisahkan dari Semenanjung Bomberai
oleh Selat Nautilus yang lebar tersempitnya hanya sepuluh kilometer (6,2 mil).
Adi menandai perbatasan selatan Teluk Kamrau; di baliknya terletak Laut Seram
yang terbuka. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Sabakor di kampong
Yarona, distrik Buruway? Seperti disebut di atas bahasa Sabakor dituturkan di
Buruwai. Riwayat Pulau Adi di Teluk Kaimana, Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa
Sabakor di kampong Yarona, distrik Buruway? Seperti kata ahli sejarah tempo
doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Bahasa Sabakor di Kampong Yarona, Distrik Buruway;
Riwayat Pulau Adi di Teluk Kaimana, Papua
Ada teluk Sebakor (kini Sabakor) dan juga ada teluk
Kambrai. Itulah penanda navigasi dari Fakfak Tanjung Onin hingga ke teluk
Triton. Teluk Sebakor berada di pantai barat dan teluk Kembarau berada di timur.
Dua teluk ini dipisahkan oleh suatu tanjung dan suatu pulau besar. Pulau besar
ini disebut pulau Adi. Antara tanjung dan pulau ini terdapat selat sempit
disebut selat Nautilus. Diantara dua
teluk inilah di semenanjung inilah kini dikenal kampong Yarono (distrik Buruwai).
Pada peta navigasi tahun 1911 di tanjung tersebut terdapat satu sungai
yang disebut sungai Karoefa. Pada sisi timur muara sungai di pantai terdapat
kampong Karoefa. Penduduk yang bermukim di kampong Karoefa ini beragama Islam
(kini disebut kampong Kembala Karoefa). Kampong Karoefa ini menjadi penting
karena berada di jalur navigasi dari Fakfak melalui selat sempit Nautilus
(dianrtara daratan dan pulau Adi) ke Kaimana.
Bagaimana dengan nama Sebakor? Patimoeni jalur pantai yang
panjang dan sempit dari Fak fak ke Sebakor masih dapat diakses melalui darat,
dan jalur tersebut terputus oleh perbukitan yang menurun tajam ke laut (lihat Bataviaasch
nieuwsblad, 06-11-1907). Navigasi dari Patimoeni kea rah selatan hingga pulau di
teluk Sabakor yang disebut pulau Karas (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 07-11-1910).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Riwayat Pulau Adi di Teluk Kaimana, Papua: Navigasi
Pelayaran Perdagangan Tempo Doeloe
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.