Sejarah

Sejarah Catur (14): Juara Catur dan Pertjasi Era Hindia Belanda; Kampiun Kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Sejarah
adalah narasi fakta dan data. Fakta adalah suatu benda atau kejadian yang benar-benar
terjadi pada masa lampau. Namun hal itu baru bisa dinarasikan sebagai sejarah
jika didukung data sebagai bukti.
Sejarah
seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan
tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan
imajinasi sendiri.


Sejarah
Kejuaraan Catur Pertama di Indonesia. Selasa 11-07-2023. jektivnews.com. Kejuaraan
catur pertama kali di Indonesia diselenggarakan tahun 1946, dikenal sebagai
Kejuaraan catur Nasional atau disebut j Kejuaraan catur PONRI (Pekan Olahraga
Nasional Republik Indonesia). Kejuaraan ini diadakan di Jakarta 15-25 Desember
1946 sebagai bagian PONRI pertama yang diikuti berbagai provinsi. Kejuaraan
Catur PONRI pertama ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan
catur di Indonesia. Juaranya Master Catur Nasional Suwardi Surjan. Sejak itu,
kejuaraan catur nasional di Indonesia terus diselenggarakan setiap tahun,
termasuk Kejuaraan Catur Nasional, Kejuaraan Catur PON, Kejuaraan Catur Pelajar.
Perkembangan catur di Indonesia terus berkembang sejak kejuaraan catur pertama
diadakan. Indonesia telah menghasilkan sejumlah pemain catur yang sukses baik di
tingkat nasional maupun internasional. Kejuaraan catur tetap menjadi ajang yang
penting dalam menginspirasi dan mengembangkan bakat catur di Indonesia
(https://jektvnews.disway.id/)

Lantas bagaimana sejarah pecatur hebat dan perserikatan
catur Pertjasi era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas sejarah adalah
narasi fakta dan data. Sejarah catur adalah narasi fakta dan data tentang
catur. Daftar kampiun kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB).
  Lalu bagaimana sejarah pecatur hebat dan perserikatan
catur Pertjasi era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.

Pecatur Hebat dan Pertjasi Era Hindia Belanda; Daftar
Kampiun Kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB)  

Pada masa ini siapa tidak kenal nama-nama pecatur
hebat Indonesia seperti Edhi Handoko, Utut Adianto, Salor Sitanggang, Nasib
Ginting dan Susanto Megaranto. Bagaimana dengan pada masa lampau? Memang sudah
dikenal nama-nama pecatur tangguh pada awal kemerdekaan Indonesia seperti
Arovah Bachtiar, Baris Hutagalung, Abubakar
Baswedan dan Ong Yok Hwa. Lantas bagaimana jauh sebelumnya di masa Hindia
Belanda? Mungkin hanya yang diingat Si Narsar saja, tetapi juga banyak pecatur-pecatur
tangguh, terutama diantara pecatur Belanda.


Selama era Hindia Belanda, hanya
beberapa pecatur pribumi yang menonjol diantara pecatur-pecatur Belanda. Yang
pertama adalah Si Narsar dari Tanah Karo yang pernah mengalahkan juara catur
Medan pada tahun 1910. Dengan medal itu para pecatur Belanda di kota-kota di
Jawa mengundangnya dalam pertandingan simultan. Lalu pada tahun 1925 muncul penerus
si Narsar yakni Si Hoekoem dan Si Toemboek yang juga berasal dari Tanah Karo. Sangat
beruntung Si Hoekoem dan Si Toemboek dapat kesempatan bertandingan dengan jaura
Eropa dan juara Belanda. Dalam dua pertandingan di Medan melawan juara catur/master
Eropa Boris Kostich, Si Hoekoem menang sekali dan remis sekali, sedangkan Si Toemboek
resmis sekali dan kalah sekali. Lalu pada tahun 1930 juara catur Belanda, Dr
Max Euwe bertandang ke Medan. Tio pemain terkuat Medansche Schaakvereeniging,
Mr. Lantzius, Meurs dan Basoeki dapat dikalahkan Dr. Euwe namun dengan Si
Hoekoem dan Si Toemboek remis. Apakah Dr Euwe kaget? Setelah tur di Jawa, Dr
Euwe kembali melawan dua pecatur Tanah Karo si Si Prang dan Si Hoekoem.
Hasilnya Si Hoekoem mengalahkah Dr Euwe.

Lantas bagaimana pecatur-pecatur Belanda di Hindia sendiri?
Tidak ada yang menonjol dan juga kurang terinformasikan hingga munculnya nama
Si Narsar tahun 1910 yang mampu mengalahkan Meijer, juara catur Medan. Sejak
kejadian inilah kemudian catur menjadi mulai terang di Hindia, tidak hanya
semakin intens catur diberitakan, juga semakin banyak pemian catur Belanda yang
terinformasikan. Semakin intens lagi pemberitaannya hingga munculnya gagasan
pembentukan perserikatan catur Hindia Belanda (NISB) tahun 1914 yang diresmikan
tanggal 1 Januaru 1915.


Pada akhir tahun 1913, Si Narsar melakukan tur ke Jawa seperti Batavia,
Semarang dan Jogjakarta. Apakah karena kehadiran Si Narsar di Jawa, lalu kemudian
muncul gagasan sejumlah klub catur di Jawa untuk menyelenggarakan turnamen
catur yang akan diadakan di Jogjakarta pada bulan April 1914. Pada saat
turnamen di Jogja inilah kemudian muncul gagasan pembentukan perserikatan catur
nasional yang diberi nama Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB). Setelah
NISB merampungkan statute lalu secara resmi NISB didirikan tanggal 1 Januari
1915. Sebagai ketua LH Pluim Mentz, sekretaris C van der Vecht dan bendahara MP
Pille. Pada bulan April 1915 diadakan kongres pertama dan juga dilakukan
turnamen catur.

Dalam kongres NISB yang diadakan tahun 1915
direncanakan suatu kompetisi catur (pertama) yang diselenggarakan oleh NISB sendiri.
Kompetisi akan diadakan tahun 1916 yang bersamaan dengan kongres NISB. Kota
penyelenggara ditetapkan di Garoet. Kompetisi ini diharapkan akan melahirkan
juara (baru).


Selama ini pertandingan catur hanya diadakan sekadar turnamen biasa yang
diadakan oleh masing-masing klub catur di Hindia. Lalu kemudian antara satu
klub dengan klub lain, apakah di dalam kota maupun antar kota) juga dilakukan
pertandingan anjangsana secara beregu. Turnamen catur yang diadakan di Jogja bulan
April 1914 menjadi penting, karena dapat dikatakan turnamen catur besar selama
ini. Turnamen ini tentu saja diadakan sebelum terbentuknyta NISB. Sertelah terbentuknya
NISB lalu diadakan turnamen tahun 1915. Dua turnamen besar itu tentu saja
dianggap tidak resmi karena tidak ada yang mewadahinya. Turnamen tahun 1916
dapat dianggap kompetisi resmi pertama di Hindia Belanda.

Dalam kompetisi catur tahun 1916 yang diadakan di
Garoet dibagi dalam beberapa kelas: kelas utama; kelas satu; dan kelas 2. Norma
yang umum (standar) di Eropa termasuk di Belanda terdiri dari lima kelas (ada kelas
aspiran utama dan kelas ketiga). Pertandingan dilakukan pada tanggal 21 hingga
23 April 1916.


Kompetisi diikuti oleh 21 pemain. Kelas utama sebanyak empat pemain;
kelas satu sebanyak delapan pemain dan kelas dua sebanyak sembilan pemain. Setiap
kelas dibagi ke dalam dua grup atau lebih. Hasil pertandingan yang menjadi
juara pada kelas satu adalah C van der Vecht, Hageman dan van Brederode.
Sementara juara pada kelas kedua adalah JFL Rietdijk, Rd Joesoep dan Tanzer.
Sedangkan juara pada kelas utama adalah D Bleykmans dan Heye.

Juara catur Hindia Belanda telah lahir, yakni D
Belykmans dalam kelas utama kompetisi catur NISB. D Bleykmans adalah juara klub
Soerabajasch Schaakclub. Yang menarik pada kompetisi pertama ini terdapat satu
pribumi Raden Joesoef (di kelas kedua).


Selain Medan, Padang, Batavia dan Semarang, Soerabaja juga termasuk kota
yang terawal dimana catur dipertandingkan. Pada tahun 1896 klub catur Soerabajasch
Schaakclub didirikan di Soerabaja oleh Ir MF Onnen dkk. Klub Soerabaja ini
tetap eksis hingga era D Bleykmans dimana muncul sebagai juara klub. Pada tahun
1916 adalah peringatan 20 tahun Soerabajasch Schaakclub. Pada bulan Desember
1916 Si Narsar dari Tanah Karo melakukan tur kembali ke Jawa termasuk ke
Soerabaja. Di Soerabaja diadakan dua pertandigan antara Si Narsar dengan juara
baru NISB D Bleykmans pada tanggal 21 Desember dan 23 Desember 1916. Dalam dua
pertandingan ini D Bleykmans mampu mengalahkan Si Narsar.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Daftar Kampiun Kejuaraan Nederlandsch Indischen
Schaakbond (NISB): Sejarah Seharusnya Memiliki Permulaan

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999).
Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur.
Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi:
akhirmh@yahoo.com


, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top