*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini
Pada masa ini satu-satunya wadah pemain catur di
Indonesia adalah Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia). Tidak demikian
pada era Pemerintah Hindia Belanda. Hal itu juga dengan sepak bola (NIVU vs
PSSI). Pada era Hindia Belanda selain perserikatan catur Hindia Belanda (NISB)
juga ada perserikatan catur (kalangan) pribumi yang diberi nama Pertjasi
Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia disingkat Pertjasi.
Persatuan
Catur Seluruh Indonesia (disingkat PERCASI) adalah induk organisasi
keolahragaan yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan,
pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan cabang olahraga
catur di Indonesia. PERCASI didirikan pada tahun 1948. Namun karena situasi
saat itu masih dalam perang kemerdekaan Indonesia dan masa peralihan, maka
barulah tanggal 17 Agustus 1950 ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya
PERCASI yang berkedudukan di Yogyakarta. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Pertjasi Persatoean
Tjatoer Seloeroeh Indonesia? Seperti disebut di atas pada era Hindia Belanda
perserikatan (bond) catur tidak hanya NISB juga ada Pertjasi. Perserikatan dan sebaran
pemain catur pribumi era Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Pertjasi
Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia;
Perserikatan dan Sebaran Pemain Catur Pribumi Era Hindia Belanda
Dasar terbentuknya klub catur (schaakclum) karena adanya
pemain catur yang ingin berhimpun dalam satu wadah. Tujuannya untuk meningkatkan
kemampuan masing-masing para anggota. Klub-klub catur pertama di Hindia awalnya
didirikan oleh orang Belanda. Dalam klub-klub yang ada juga terdapat pemain
pribumi. Tentu saja banyak pemain catur pribumi yang tangguh yang bermain di
luar klub seperti Si Narsar dari Tanah Karo di Medan.
Pada tahun 1914 diantara para pengurus klub-klub catur di Jawa mucul
gagasa untuk membentuk wadah tunggal dalam bentuk perserikatan (bond). Perserikatan
yang dibentuk di Djogjkarta pada bulan April 1914 yang diberi nama Nederlandsch
Indischen Schaakbond (NISB) kemudian diresmikan pada tanggal 1 Januari 1915.
NISB adalah perserikatan catur pertama di Hindia Belanda. Sementara itu
perserikatan catur di Belanda didirikan pada tahun 1873.
Pada tahun 1917 di Batavia didirikan klub catur
mahasiswa kedokteran Batavia (STOVIA). Klub yang didirikan ini sepenuhnya
beranggota pecatur pribumi. Tidak lama kemudian siswa-siswa sekolah hukum Batavia
(Rechtschool) membentuk klub catur sendir. Klub catur Rechtschool Batavia ini
juga sepenuhnya pecatu pribumi.
Pada tahun 1917 di Solo telah dibentuk perserikatan catur Jawa Tengah dengan
nama Midden Java Schaakbond (lihat De locomotief, 23-07-1917). Disebutkan
kemarin diadakan pertandingan catur besar di Solo antara klub catur Surabaya (Schaakclub
Soerabaja) dan klub-klub catur Jawa Tengah (Schaakclubs van Midden-Java) yang
terdiri Semarang, Magelang, Jogja dan Solo. Lantas mengapa di komunitas catur
di empat kota di Jawa Tengah digabung? Apa yang terjadi? Bukankah sudah ada
NISB?
Klub catur Stovia bergabung dengan perserikatan NISB
pada tahun 1918. Sementara itu, apa yang menyebabkan klub-klub catur dui Jawa
Tengah bergabung tidak diketahui secara pasti. Seperti klub-klub yang tergabung
dalam NISB yang juga ada pecatur pribumi, klub-klub catur di Jawa Tengah juga
ada pemain pribumi. Lalu dalam perkembangannya isu klub-klub catur di Jawa
Tengah semakin memanas.
De Preanger-bode, 30-08-1924: ‘Kami mengetahui ada rencana di Jawa Tengah
untuk membentuk Federasi Catur Jawa Tengah. Tidak begitu jelas bagi kami untuk
tujuan apa didirikannya federasi catur kedua. Orang terkadang fokus pada
kehidupan catur di Belanda. Untuk memulihkan Hindia Belanda ke tingkat sebelum
berdirinya NISB? Siapa yang rela mengeluarkan biaya untuk memusatkan
kehidupan catur di Hindia? Tangan ke dirimu sendiri, pemain catur? Dari Jawa
Tengah! Tidak ada ruang untuk dua federasi catur disini di Hindia Belanda. Kami
memiliki NISB kami, yang menaklukkan tempatnya di bawah matahari dengan
berjalan kaki dan merupakan tugas Anda untuk bekerja sama dalam hal ini. Jangan
hancurkan dengan kekerasan kasar apa yang telah dibangun orang lain untuk Anda
melalui kerja keras’
Apa yang menjadi sebab adanya isu terbentuknya federasi
kedua di Jawa Tengah tetap tidak diketahui secara jelas. Namun, isu itu
tampaknya mereda dan kemudian menghilang. NISB tetap satu-satu federasi catur
di Hindia Belanda. Satu yang jelas pada tahun 1926 klub catur para pemuda Batak
dibentuk dengan nama Jong Batak Sachaakclub.
Klub catur Jong Batak adalah klub catur yang dibentuk di bawah organisasi
kepemudaan Jong Batak. Seperti halnya Jong Java, Jong Sumatranen Bond,
organisasi kepemudaan Jong Batak umumnya beranggotakan pelajar dan mahasiswa
yang didirikan tahun 1925. Meski para pemain Jong Batak masih muda-usia sudah
mampu bersaing dengan Schaakmat (klub terkuat di Batavia selama ini). Salah
satu pemain Schaakmat (lihat daftar) adalah pribumi, Dr Sardjito.
Klub Stovia tetap eksis dan tetap menjalankan
berbagai pertandingan dengan klub lain di Batavia dan juga para pemainnya aktif
dalam turnamen yang diselenggarakan NISB. Banyak pemain STOVIA yang berada di
klas aspiran uatama NISB seperti Ali Bosar Harahap. Kansil dan Kandow.
Dalam perkembangannya klub catur Jong Batak dan klub SYOVIA tidak
terdeteksi lagi. Hal ini boleh jadi setelah Kongres Pemuda 1928 organisasi
kepemudaan mulai dilikuidasi seiring dengan pembentukan organisasi tungga
kepemudaan yang disebut Indonesia Moeda. Tentu saja dalam hubungan ini tidak
terkait dengan klub catur STOVIA yang bukan organisasi kepemudaan,
Gerakan pemuda dalam upaya persatuan telah memberi
implikasi pada dua klub catur pribumi di Batavia yakni Stovia dan Jong Batak.
Dua klub ini tidak terinformasikan lagi. Namun demikian, di luar itu oleh
orang-orang pribumi membentuk klub catur. Pada tahun 1929 di Soerabaja
terinfomasikan klub catur orang Kalimantan yang diberi nama Borneosch Schaakclub
(lihat Soerabaijasch handelsblad, 29-06-1929). Disebutkan pertandingan antara
klub Soerabajahsch Schaakclub bertandingan dengan Borneosch Schaakclub yang
dimenangkan oleh Borneosch Schaakclub dengan skor 10-5.
Bataviaasch nieuwsblad, 28-12-1931: Telah didirikan organisasi catur (Batak
verecniging van Batakschc schaker). Pendirian ini digagas oleh J.H. Hoetabarat
yang diberi nama “Satoer Batak”. Nama orgnisasi ini sesuai dengan lafal
di Tanah Batak tentang catur yang desebut satur. Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indië, 15-02-1932 melaporkan pertandingan antara klub Kramat
melawan klub De Pion. Klub De Pion menang dengan skor 81/2 – 71/2. Dalam tim
Kramat ini termasuk pemain asal Batak bermarga Harahap. Adanya anak Batak di
tim bangsa Belanda karena ada motto dalam dunia catur: ‘gens una sumus’ yang
artinya kita semua bersaudara. Het
nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, 26-03-1932, melaporkan bahwa Nederlandschen
Indischen Schaakbond (NISB) yang dipimpin ketua J.H. Ritman melangsungkan rapat
umum. Pimpinan klub yang hadir antara lain, klub dari Ungaran, Jember dan
Lawang; klub Djien Gie Lee Tic Sien dari Surabaya, klub ‘Satoer Batak dan klub
De Pion dari Batavia; klub Bubble Tower dari Sungei-Gerong; klub Lua Chiao Tsin
Nien Hui dari Surabaya; klub dari Plaju, klub dari Padang, klub Mr. Cornelis
dari Batavia; klub dari Semarang dan klub dari Bandung serta klub dari
Majalengka. Selanjutnya, koran Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië,
12-04-1932 juga kembali melaporkan pertandingan yang dilakoni tim ‘Satoer
Batak’. Pertandingan pertama antara Schaakmat melawan ‘Satoer Batak’. Tim
Satoer Batak memiliki tiga kali dalam kemenangan gemilang. Pertandingan kedua
‘Satoer Batak’ melawan tim De Pion, yang mana tim ‘Satoer Batak’ menang dengan
skor 15-7. Soerabaijasch handelsblad, 29-04-1932 melaporkan pertandingan yang
dillangsungkan pada 19 April antara dua klub terkuat di Batavia, yakni
Schaakmat vs ‘Satoer Batak’. Hasil keseluruhan Satoer Batak menang yang berakhir
dengan skor 13 1/2 -12 1/2.
Ini menunjukkan bahwa klub catur pribumi tidak
sepenuhnya berhenti. Fakt bahwa klub catur pribumi di Soerabaja (Borneo) dan di
Batavia (Batak) mampu mengalahkan klub-klub catur Belanda. Dalam konteks inilah
kemudian diduga terbentuk perserikatan catur orang pribumi di Solo yang diberi
nama Pertjasi (Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia).
De locomotief, 18-05-1935: ‘Kamis malam lalu masyarakat catur pribumi mengadakan
pertandingan antara “Pertjasi” dan “IM.” satu sama lain, dimana sekitar
dua puluh pemain catur hadir. Secara resmi hanya lima papan yang dimainkan,
hasilnya Pertjasi menang dengan skor 5-0. Laga persahabatan Pertjasi ini akan
segera disusul pertemuan lainnya. Saat ini pengurus Pertjasi sedang sibuk
mempersiapkan kompetisi dengan “Klub Catur Kalimantan” di Solo, Klub Catur
Sragen, dan Klub Catur Jogjakarta’. Catatan: IM adalah Indonesia Moeda nama
organisasi kepemudaan yang dibentuk tahun 1929 setelah Kongres Pemoeda tahun
1928 sebagai tindak lanjut peleburan semua organisasi kepemudaan menjadi satu
wadah tunggal.
Federasi catur pribumi telah terbentuk. Ini
mengindikasikasikan bahwa sudah ada dua federasi catur di Hindia Belanda (NISB
dan Pertjasi). Hal serupa ini juga yang terjadi dalam sepak bola tahun 1930 di
Solo dimana dibentukk PSSI yang menjadi federasi kedua setelah NISB. Dualisme organisasi
olah raga menjadi tidak terhindarkan (paling tidak dalam sepak bola dan catur).
Klub anggota Pertjasi semakin banyak.
De locomotief, 26-11-1936: Imheemsche Schaakbond. Rapat penggabungan pada
29 November. Pengurus ‘Badan Persiapan Persatoean Tjatoer Semarang’ mengundang
perkumpulan catur pribumi untuk berkumpul di Redjosari II No. 12, pada hari
Minggu tanggal 29. Tujuan dari pertemuan ini adalah pembentukan Federasi Catur
Pribumi’.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Perserikatan dan Sebaran Pemain Catur Pribumi Era
Hindia Belanda: Sejarah Seharusnya Memiliki Permulaan
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999).
Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur. Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.