*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini
Sejarah seharusnya memiliki
permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang
bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Demikianlah yang terjadi dalam penulisan narasi sejarah sepak bola di
Indonesia. Dalam narasi tersebut termasuk siapa-siapa yang menjadi tokoh sepak
bola, baik diantara golongan Eropa/Belanda, Cina maupun pribumi. Satu nama
penting dari golongan pribumi yang kini kerap ditulis adalah Ir Soeratin. Tetapi
tentu sudah banyak tokoh sebelumnya.
Pendiri
Permainan Sepak Bola di Indonesia dan Sejarahnya. Nanda Akbar G. GramediaBlog. Sebelum
membahas lebih jauh, perlu membedakan antara pencetus olahraga sepak bola
Indonesia pertama dan pendiri badan sepak bola nasional se-Indonesia. Pencetus
sepak bola Indonesia belum diketahui secara pasti. Sementara pendirian
organisasi sepak bola PSSI dapat diketahui dengan mudah. Mungkin Anda terfikir
bahwa pendiri sepak bola Indonesia adalah seorang atlet. Bukan, Grameds.
Pendiri sepak bola Indonesia seorang insinyur Teknik Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
Pada tahun 1928, selepas lulus dari Jerman, Soeratin pulang ke tanah air. Tak
lama berselang, jiwa nasionalisme Soeratin bergejolak melihat kolonialisme
Belanda yang semakin menjadi-jadi. Hal ini menggelorakan semangatnya untuk
mempersatukan para pemuda di Indonesia membangun upaya perlawanan bersama-sama.
Soeratin pun aktif di ranah pergerakan. Di sisi lain, ia memiliki hobi bermain
sepak bola. Maka ia ingin memulai pergerakan melalui sepak bola. Olahraga ini
ia jadikan media pemersatu pemuda di tanah air. Di Hotel Binnenhof (Batavia) Soeratin
mematangkan rencana pembentukan organsasi tersebut. Pendirian organisasi pada
tanggal 19 April 1930 dihadiri oleh tokoh-tokoh sepak bola di Jakarta, Bandung,
Jogjakarta, Magelang, Madiun, dan Surabaya. Organisasi diberi nama Persatoean
Sepak Raga Seloeroeh Indonesia disingkat PSSI. (https://www.gramedia.com/)
Lantas bagaimana sejarah tokoh sepak bola di Indonesia
sejak wra Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, sebelum membahas
lebih jauh, perlu membedakan antara sepak bola di Indonesia (sejak era Hindia
Belanda) dengan sepak bola Indonesia, sepak bola Eropa/Belanda dan sepak bola Cina.
Oleh karena itu jika sepak bola di Indonesia itu berarti semua golongan. Lalu bagaimana
sejarah tokoh sepak bola di Indonesia sejak wra Pemerintah Hindia Belanda? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Tokoh Sepak Bola di Indonesia Sejak Era Pemerintah
Hindia Belanda; Ir Soeratin Pendiri Federasi PSSI
Hingga tahun 1930, perserikatan (bond) yang berada
di bawah naungan perserikatan nasional NIVB sudah sangat banyak termasuk di
Djogjakarta: Voetbalbond Djogja. Di Jogjakarta juga terdapat perserikatan
pribumi PSIM (Persatoean Sepak Bola Indonesia Mataram). Pada tanggal 19 April
1930 di Jogjakarta dibentuk perserikatan nasional pribumi PSSI (Perserikatan
Sepak Raga Seloeroeh Indonesia). Yang menjadi ketua PSSI adalah Ir Soeratin. Amir sebagai sekretaris dan
Abdul Hamid sebagai bendahara.
Bataviaasch nieuwsblad, 24-04-1930: ‘Voetbal. De Inlandsche
stedenwedstrijden. Kejuaraan kota pribumi. Kejuaraan kota nasional telah
terjadi di Djokja antara Djokja, Soerabaja, Solo dan Batavia. Hasilnya adalah
sebagai berikut: Djokja-Soerabaja 1-l, (dimenangkan dengan undian oleh
Soerabaja). Batavia-Solo 3-l. Batavia-Soerabaya 4-2. Jadi Batavia adalah juara
Persatuan Sepakbola Indonesia tahun ini, menurut AID, usai pertandingan, digelar
rapat pengurus berbagai asosiasi. Diputuskan untuk mendirikan bond secara
permanen. Namanya disebut Persatoean Sepak Raga Seloeroe Indonesia, dengan
Djokja sebagai pusat administrasi. Ir. Soeratim diangkat sebagai ketua, Amir
sebagai sekretaris dan Abdul Hamid sebagai bendahara. Pada tahun 1931 kejuaraan
akan diadakan di Solo.
Siapa Soeratin. Amir dan Abdul Hamid? Apakah ketiganya
pemain sepak bola? Yang jelas Abdoel Hamid gelar Soetan Alamsjah dan Amir
Radjab serta Ir. Soeratin sama-sama memiliki pekerjaan utama yang terkait
dengan bidang telepon. Ir Soeratin adalah insinyur mekanik/elektro, sementara
kedua rekannya adalah pejabat di kantor telepon. Afiliasi organisasi (kebangsaan) ketiganya adalah Ir Soeratin dari PBI, Abdoel Hamid
Lubis dari Bataksch Bond dan Amir Radjab dari Sumatranen Bond.
Ir Soeratin adalah pemain catur sejak sekolah menengah di Koningin
Wilhelmina School Batavia (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 15-10-1919). Pada
tahun 1920 Raden Soeratin berangkat ke Eropa. Sementara itu, Abdoel Hamid
adalah salah satu pendiri Bataksche Bond yang duduk sebagai sekretaris pertama
(lihat De Sumatra post, 15-11-1919). Abdoel Hamid diketahui menjadi salah satu
pemain sepak bola di Batavia ketika berlangsung pertandingan antara kesebelasan
Sumatranen Voetbal Club dengan Bataksche Voetbal Vereeniging (lihat
Sumatra-bode, 29-09-1925). Catatan: Dr Abdoel Rasjid lulus STOVIA tahun 1919; R
St Casajangan adalah pendiri Indische Vereeniging di Belanda tahun 1908 (pada
tahun 1922 Dr Soetomo dkk mengubah nama Indische Vereeniging menjadi Indonesia
Vereeniging; dan pada tahun 1924 Mohamad Hatta dkk mengubah lagi nama Indische
Vereeninging menjadi Perhimpoenan Indonesia); Mararie Siregar kemudian dikenal
sebagai sastrawan. Pada tahun 1930 adj commies Hamid gelar Soetan Alam Sjah
dipindahkan dari kantor telepon Semarang ke Jogjakarta (lihat De locomotief,
03-04-1930). Sedangkan Amir Radjab memulai karir sebagai pegawai di kantort
telepon dan pada tahun 1922 dipindahkan dari Jogjakarta ke Weltevreden (lihat
De Preanger-bode, 18-05-1922). Pada tahun 1927 Amir Radjab dari Weltvreden
dipindahkan ke Merbau, Oost Sumatra (lihat Deli courant, 05-10-1927). Namun
tidak lama kemudian kembali ke Batavia. Selanjutnya pada tahun 1928 Amir Radjab
dipindahkan dari Batavia ke Semarang sebagai adjunct-commies (lihat De Indische
courant, 01-10-1928).
Ir. Soeratin adalah ipar dari Dr Soetomo. Di
Soerabaja pada tahun 1930 didirikan organisasi kebangsaan yang diberi nama
Persatoean Bangsa Indonesia (PBI) yang diketuai oleh Dr Soetomo. Salah satu
penguruan PBI adalah Radjamin Nasoetion yang saat itu sebagai pejabat di Bea
dan Cukai Tandjoeng Perak.
Radjamin Nasoetion adalah pemain sepak bola, ketika masih kuliah bersama Raden
Soetomo di STOVIA tahun 1907. Pada saat Radjamin Nasoetion ditempatkan di Medan
sebagai pejabat bea dan cukui mendidirikan perserikatan sepak bola pribumi Deli
Voetbal Bond tahun 1926. Pada saat Radjamin Nasoetion dipindahkan ke Soerabaja
turut mendirikan perserikatan sepakbola pribumi di Soerabaja. Kelak Radjamin
Nasoetion menjadi wali kota Soerabaja yang pertama.
Lantas mengapa perserikatan nasional peribumi
dibentuk dan lalu apa reaksi para dewan perserikatan nasional NIVU dan paea
dewan perserikatan (bond) yang berada di bawah naungan NIVU? Mereka tampaknya
masih wait en see. Dalam rapat umum dewan NIVB di Weltevreden tanggal 10 Agustus
1930 salah satu keputusan adalah deperhatikan dengan penuh minat.
Soerabaijasch handelsblad, 27-08-1930: ‘Perserikatan sepak bola Hindia
Belanda. Dewan Hindia Belanda. Perserikatan sepak bola bertemu pada hari Sabtu,
tanggal 10, di Hotel der Nederlanden di Weltevreden. Keputusan utama yang
diambil pada pertemuan ini adalah sebagai berikut: (7) Pendirian Persatoean
Sepakraga Seloeroeh Indonesla (PSSI) yang didirikan di Djokja, diperhatikan
dengan penuh minat’.
Dengan berdirinya PSSI, maka di Hindia Belanda
terdapat dua federasi nasional sepak bola. Federasi nasional NIVU tidak sendiri
lagi. Pemerintah Hindia Belanda tidak melarang tetapi mengizinkan berapapun
federasi nasional yang dibentuk. Namun yang menjadi persoalan, seperti kita
lihat nanti, federasi sepak bola dunia (FIFA) hanya mengakuai satu federasi
nasional di setiap negara.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Ir Soeratin Pendiri Federasi PSSI: Riwayat Para Tokoh
Sepak Bola Indonesia Semasa Era Hindia Belanda
Pada tahun 1931 Radjamin Nasoetion sebagai salah
satu tokoh sepak bola di Soerabaja terpilih sebagai anggota dewan kota
(gemeenteraad) Soerabaja mewakili PBI. Sebagaimana biasanya, meski sudah
menjadi anggota dewan, setiap anggota dewan tetap bekerja dalam fungsinya
(dalam hal ini Radjamin Nasoetion sebagai pejabat di bea dan cukai di
Soerabaja). Sementara itu Ir Soeratin bersama Abdoel Hamid dari Tapanoeli serta
Amir Radjab dari Soematra di dalam Persatoen Sepak Raga Seloeroeh Indonesia
(PSSI) yang berkedudukan di Jogjakarta terus bekerja memajukan sepak bola pribumi.
Perwakilan NIVU telah melakukan pembicaraan pertama dengan pengurus PSSI yang
kemudian dilanjutkan pertemuan kedua.
De locomotief, 03-09-1931: ‘Olahraga dan Permainan
Sepak Bola dan Kesatuan Jogja. Pertemuan gabungan kedua. Kemarin malam pertemuan kedua dari dua perserikatan sepak bola lokal dan dewan
utama federasi sepak bola pribumi PSSI berlangsung di gedung KSB kita berikut ini: Tuan van Beek, ketua perserikatan (bond) VBD, membuka pertemuan dan
menyatakan harapan agar pertemuan kedua ini membuahkan hasil yang bermanfaat
dan kemudian diberikan kesempatan berbicara terlebih dahulu dengan dewannya NIVB. Lalu dari perserikatan Jogja yang diwakili Dachlan menjawab bahwa dewan perserikatan pribumi telah memutuskan untuk tidak memberi kontribui dan oleh
karena itu tidak
bersedia menerima tawaran
VBD, oleh
karena itu tidak ingin menjadi anggota VBD, bagaimanapun, apakah serikat ini ingin bekerja
sama dengan Djokjaschen Voetbalbond untuk
kepentingan bersama’ seperti mendatangkan tim dari luar? Keberatan terbesar dari perserikatan pribumi adalah bahwa diyakini bahwa
afiliasi hanya akan kehilangan independensinya. Selain itu, federasi nasional pribumi tidak akan menggunakan wasit
kecuali memiliki wasit sendiri untuk tujuan ini. diumumkan juga bahwa pemain
dari asosiasi afiliasi VBD tidak dapat bermain untuk tim Mataram (baca: perserikatan pribumi
di Djogja, PSIM),
bahkan tidak untuk salah satu dari mereka. Yang terakhir dapat dimengerti,
karena federasi sepak bola NIVU juga tidak dapat memberikan
otorisasi untuk hal ini. Tuan
Van Beek kemudian angkat bicara dan menyesal poin satu tidak bisa dipenuhi, sehingga 4 poin sisanya tidak bisa
didiskusikan lebih lanjut. Setelah itu, Pak Soeratin diberi kesempatan untuk berbicara. Sebagai dewan pusat, dimana beliau kembali
menjelaskan hal itu dengan bergabung dengan NIVB kemerdekaan
perserikatan pribumi di bawah tekanan yang kemudian akan bergeser ke bidang politik, federasi nasional pribumi sendiri
bersikap nasionalis, dan sementara waktu tidak tepat untuk berbicara mendukung
kerja sama dengan perserikatan/federasi NIVU. Setelah bertukar pandangan
tentang beberapa hal yang tidak penting, ketua menutup pertemuan ini’.
Kesepakatan antara pihak NIVU dan puhak PSSI tidak
ada yang dapat diambil. Pihak perserikatan bond (local) dan federasi (nasional)
pada intinya ingin dalam pengelolaan sepak bola lebih independent (sebaliknya
jika terintegrasi dengan perserikatan dan federasi NIVU) dikhawatirkan independensi
sepak bola pribumi akan tertekan. Orang-orang pribumi ingin
mengorientasikan diri dan mengatur diri sendiri atas dasar nasionalistik. Itulah
inti yang menjadi argumen Ir Soeratin dalam pertemuan PSIM dan PSSI dengan
VBD/NIVU.
Mengapa muncul gagasan pembentukan federasi nasional sepak bola pribumi
yang dalam hal ini PSSI? Sebagaimana pada artikel terdahulu, di beberapa kota
di Hindia sudah terbentuk sejak lama perserikatan (bond) sepak bola pribumi
(sebagai implikasi tidak semua tertampung di dalam perserikatan yang sudah ada
yang umumnya didominasi klub-klub orang Eropa/Belanda). Gagasan itu bermula
pada bulan Desember 1929 di Solo diadakan Kongres PPPKI (federasi organisasi
kebangsaan Indonesia, yang hadir antara lain Sumatranen Bond, Bataksche Bond, PBI
dan PNI). Salah satu keputusan dalam kongres bahwa nama federasi diubah dari
organisasi kebangsaan (Permoefakatan Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangsaan
Indonesia) menjadi federasi partai kebangsaan (Permoefakatan Partai-Partai
Kebangsaan Indonesia). Sebelum kongres yang sudah menjadi partai adalah Partain
Nasional Indonesia (yang sebelumnya bernama Perhimpoenan Nasional Indonesia). Segera
setelah Kongres PPPKI di Solo PBI diubah dari Persatoean Bangsa Indonesia
menjadi Partai Bangsa Indonesia yang mana sebagai ketua adalah Dr Soetomo
dengan badan pusat berkedudukan di Soerabaja plus Radjamin Nasoetion sebagai salah
satu pengurus. Hal itulah mengapa segera Kongres PPPKI lalu PBI menjadi partai
dan kemudian terbentuk PSSI. Ketua PBI adalah Dr Soetomo dan ketua PSSI adalah
Ir Soeratin (ipar dari Dr Soetomo). Bagaimana dengan (organisasi) Boedi Oetomo
yang berpusat di Djogjakarta? Belum menjadi anggota PPPKI (belum berorientasi
nasionalis/Indonesia). Ini mengindikasikan PSIM dan PSSI di Djogjakarta merupakan
organisasi (sepak bola) yang berorientasi nasional/nasionalis. Seperti kita lihat
nanti, orientasi Boedi Oetomo sepenuhnya berubah pada tahun 1935 ketika PBI dan
Boedi Oetomo demerger dengan membentuk partai baru yang diberi nama Partai
Indonesia Raja (Parindra, dengan ketua Dr Soetomo). Harus dicatat, Dr Soetomo
adalah salah satu pendiri Boedi Oetomo pada tahun 1908 di Batavia. R Soetomo pernah
menjadi ketua dan R Soeratin menjadi salah satu anggota (organisasi kebangsaan)
Indische Vereeniging/Perhimpoenan Indonesia di Belanda.
Dalam perkembangannya, perserikatan (bond) pribumi
semakin banyak yang dibentuk di berbagai kota (dimana sudah ada bond dari
afiliasi NIVU), Anggota PSSI juga semakin banyak. Setiap tahun PSSI melakukan
kongres dan Ir Soeratin tetap dipercaya untuk memimpin. Dalam Kongres ke-5 PSSI
yang diadakan di Semarang, Ir Soeratin tetap dipercaya untuk ketua PSSI (lihat De locomotief, 12-06-1935). Disebutkan kongres di
Semarang ini dilakukan segera setelah berakhirnya kejuaraan kota antar
perserikatan yang diadakan di Semarang. Dua tim yang menarik perhatian dalam kejuaran
ini adalah tim dari Solo dan tim dari Magelang (lihat Algemeen handelsblad voor
Nederlandsch-Indie, 10-06-1935). Mengapa menarik? Yang jelas di dalam kongres
terungkap jumlah anggota PSSI telah bertambah menjadi sebanyak 19 cabang dan PSSI
akan berjuang untuk melakukan kerja sama dengan perserikatan/federasi lain
(bond/federasi) dari semua negara (anggota FIFA?); tetapi kerja sama itu harus
didasarkan pada penghargaan yang sama (sederajat). Juga keputusan yang dibuat
adalah pengurus terpilih kembali berkedudukan di Jogja dan untuk mengadakan
kompetisi kota (kongres?) berikut akan diadakan di Bandoeng.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah–agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
, Terimakasih telah mengunjungi Dului.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.